NARASHINOS TRIP-CHIBA TOKYO JEPANG-BY CHEFTAUFIK





Sebuah perjalanan menuai tantangan di usiaku yang sudah tidak muda lagi....


Disiplin ilmu hanyalah modal pertama, ijazah Cuma selembar kertas diatas meja


Banyak yang ingin jadi bintang di layarkaca , bahkan jadi obsesi dan cita cita , padahal tak mudah berperan di depan kamera , harus mengatasi berbagai dilema

Apa arti ijazah yang bertumpuk , jika kepedulian dan kepekaan tidak ikut dipupuk

Aparat yang tak dipercaya , memicu ganasnya amuk massa lantaran hukum mudah terbeli , membuat siapa saja bisa jadi polisi

Dengan jurus transparansi, mereka hadang gerak gerik para pencuri. Jika atasan berani buka-bukaan anak buah akan sulit selewengkan jabatan

Di tanah kita agama dan tradisi saling memberi arti, membuka peluang untuk saling menghargai inilah pengabdian di jalan yang sepi, perjuangan yang sering kali tak bertepi

Buat apa wilayah seluas sabang sampai merauke , jika pemudanya kehilangan idealisme

Jika sejarah menjadi guru kebijaksanaan , tokoh sejarahlah yang mengkonkritkan keteladanan (Kata kata mutiara najwa shihab sang presenter dan jurnalis ternama)

Memori perjalanan dinas negara cheftaufik, hadir guna menginspirasi tenaga pendidik muda millenial dalam rangka mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara NKRI tercinta.

Teruntuk rekan rekan seperjuangan pendidik se antero nusantara tercinta, Salam kompeten dan SMK bisa!

Dear Collega ,
Di usia yang sudah tidak muda lagi , Saya masih bisa mempersembahkan kado terindah untuk istri dan anakku juga seluruh keluarga besar ku untuk bisa melaksanakan serta mengemban tugas negara melaksanakan “Pelatihan Program Peningkatan Kompetensi Narasumber dan Guru Inti PKP Guru Kejuruan Jepang Thn.2019” 

Speechless , kagum, bangga, terharu, happy dan sederet kejadian, ragam proses perjalanan untuk bisa berangkat ke Jepang, ini semua saya lalui dengan kemudahan, kelancaran  serta petunjuk Allah SWT, atas nikmat dan karunia NYA lah proses tersebut bisa dilaksanakan dengan lancar tanpa hambatan suatu apapun.

Sangat berat rasanya ketika saya dipercaya oleh sebuah institusi smk metland untuk dapat melaksanakan tugas pelatihan ini pada saat sebelum , selama serta setelah tugas pelatihan yang membutuhkan waktu tenaga pikiran sumbang saran dan solusi yang terbaik pun harus dapat saya rangkum untuk bisa saya kerjakan dalam sebuah laporan serta jurnal kegiatan selama di Jepang.

Berawal dari Pelatihan National Trainer tanggal 21-27 oktober 2019, pada sebuah acara Diklat ASEAN National Trainer Front Office , House Keeping, Travel Agent / Tour Operator, dan Food and Beverages Product Common Asean Tourism Curriculum , Hotel Horison Ciledug Jakarta Selatan.

Peserta yang ikut serta  , dan yang dikirim masing masing sekolah smkn dan smk swasta adalah peserta pilihan yang terbaik dari masing masing smkn provinsi di Indonesia.

Sekolah Menengah Kejuruan yang diundang sejumlah 22 smk yang menyebar di seluruh wilayah provinsi di Indonesia , terdiri dari 20 smkn dan 2 smk swasta (smk metland cileungsi bogor jawa barat dan smks Sadar Wisata Provinsi NTT).

SMK Metland mewakili provinsi Jawa Barat serta salah satu smk negeri Bandung , dan satu sekolah lagi mewakili provinsi Banten SMK negeri Pandeglang. Saya bersaing dengan rekan sesama pendidik di usia yang jauh lebih muda dari saya, sekitar usia 26 sd 30 thn.

Selama berkegiatan kami di karantina selama satu minggu di hotel horison ciledug , setiap kegiatan per harinya membutuhkan waktu 15 jam, baik kerja mandiri maupun kerja kelompok, sangat menguras waktu, tenaga dan pikiran namun semua saya lalui dengan ikhlas dan tulus juga semangat  sehingga semuanya dapat teratasi dan lancar.

Selama proses karantina di Hotel Horison Ciledug satu dengan yang lain diantara grup maupun kerja mandiri dibawah arahan master trainee yang super expert dibidangnya, selama berkegiatan kami di berikan arahan dan simulasi bagaimana mengajar dan memberikan materi kepada peserta didik yang juga dilakukan oleh teman teman pendidik lainnya serta “How to delivered Subject or Theme  on Theory into the audiences"

Alhamdullilah selama berkegiatan kami dibagi kedalam dua kelompok besar,  group front office dan housekeeping , dan yang lainnya adalah group FB Product dan travel agent / tour operator, kebetulan saya ada di grup fb product dan travel agent / tour operator dengan jumlah peserta 30 orang dengan master trainee 2 orang dan panitia dari p4tk (pusat pengembangan dan pemberdayaan  pendidik dan tenaga kependidikan ) bispar sejumlah 6 orang sebagai panitia dan pengawas kegiatan tersebut.

Dua bulan kemudian dari bulan oktober yakni december awal , saya dikabari pihak p4tk dengan bpk andrean  untuk ikut pelatihan yang lebih tinggi lagi , atas dasar penilaian selama pelatihan saya mendapat 2 posisi terbaik dibawah rekan sesama peserta pelatihan pa dading qalbuady dari smkn lombok, sambil berdoa dan bersyukur kepada Allah SWT ,  sesekali saya hanya mengelus dada dan sedikit surprise untuk ikut pelatihan yang lebih tinggi lagi (demikian pa andrean berucap via calling by handphone).

Saya merenung sesaat sambil bertanya pada diri , 

"Apakah saya bisa dan mampu menjalankan pelatihan yang lebih tinggi lagi ? "

"Apakah saya bisa mengatasi segala problematika hidup saya antara tugas negara dan meninggalkan anak serta istri saya untuk mengikuti pelatihan ke jepang nanti?"

"Apakah saya bisa mengemban tugas dan misi dari p4tk ini melalui institusi smk metland?'

Saya mengerti bahwa berangkat ke jepang bukan perkara yang mudah , perlu biaya tinggi namun kesempatan tidak boleh di sia siakan dan tidak akan datang untuk yang kedua kali sesuai arahan bpk.andre dari p4tk. 

Ini semua tantangan serta kesempatan yang tidak dapat terulang lagi untuk yang kesekian kali , di saat usia saya yang sudah tidak muda lagi.

KESAN SEBAGAI PELAJARAN ketika mengikuti pelatihan di jepang ;

Masyarakat Jepang memiliki karakter kuat dan baik:

  1. Expressive and impressions
  2. Disiplin, memiliki etos kerja tinggi
  3. Profesional, menggeluti bidangnya dengan kesungguhan luar biasa
  4. Selalu taat SOP (Standar Operational Procedures)
  5. Sibuk, tidak ada waktu untuk membuang waktu percuma.
  6. Cinta kebersihan (sampah dipilah, pembuangan sampah terjadwal setiap distrik bergilir)
  7. Mandiri, melayani diri sendiri.
  8. Menggunakan transportasi umum (sistem transportasi memadai
  9. Berpegang pada kualitas terbaik
  10. Hormat dan patuh kepada orang tua dan yang di tuakan
  11. Ketika memberi salam , sambil membungkukan badan , menerima tamu dan hingga mengantarkan tamu sampai tidak terlihat punggung tamu tersebut
  12. Tidak pernah menyalahkan orang lain di depan orang banyak (tidak terjadi pembunuhan karakter)
  13. Saling mengingatkan untuk kenyamanan bersama (dalam area publik)

Berikut adalah dokumentasi yang tertangkap kamera :


Saat praktik membuat bread schen

mengunjungi salah satu temple di Jepang
Membuat Mochi Uirou


Mochi O'manju


Foto bersama salah satu master mochi (Sensei Murakami)


Kue Sagon ala Jepang (Ramune)

Komentar

  1. Watch your thoughts , they become your words. Watch yourwords, they become your actions. Watch your action, they become your desteny. You did chef. You simplified for others

    BalasHapus
  2. Thank you very much indeed pa darmawan and pa uswanto...

    BalasHapus
  3. Karakter masyarakat Jepang terbentuk karena sekolah sejak dini sdh menanamkan pendidikan karakter yg kuat...
    Tulisan yg sangat menginspirasi...bagi para guru, thanks chef

    BalasHapus
  4. Thank you very much indeed for all comments , mr.darmawan, mr.uswanto, mom anna and manymore.congratultions for all.i do appreciate and respect for you all.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer